Puisi : Gelap
Oleh Unus Prajakaparta
Langit mulai gelap
Awan hitam mulai berarak menyelubungi sang langit
Kelelawar dan burung-burung gagak hitam
Membangkitkan fatamorgana
Mereka terbang berputar-putar
Suaranya melengking dan menyayat telinga
Mereka mencari mangsa
Entah kepada siapa, entah kepada apa saja yang ditemui
Suasana begitu gelap
Mereka datang dari arah mana saja yang gelap dan lembab
Entah apa yang ada di dalam benak mereka
Tak tau apakah ini murka
Atau sekedar pelepas dahaga
Mereka mengamuk pada manusia-manusia laknat
Tak peduli dengan semuanya
Darah bagaikan air di musim hujan
Merebak bau amis dan busuk bangkai-bangkai yang ditumbuhi ulat
Gelap, mereka melesat
Menghantui satu per satu dari kita
Semua akan terasa ngeri bila mereka di depan mata
Bau amis darah dan taring dengan sisa-sisa daging busuk
Berputar-putar mereka di atas kepala
Dalam suasana yang gelap dan mencekam
Oleh Unus Prajakaparta
Langit mulai gelap
Awan hitam mulai berarak menyelubungi sang langit
Kelelawar dan burung-burung gagak hitam
Membangkitkan fatamorgana
Mereka terbang berputar-putar
Suaranya melengking dan menyayat telinga
Mereka mencari mangsa
Entah kepada siapa, entah kepada apa saja yang ditemui
Suasana begitu gelap
Mereka datang dari arah mana saja yang gelap dan lembab
Entah apa yang ada di dalam benak mereka
Tak tau apakah ini murka
Atau sekedar pelepas dahaga
Mereka mengamuk pada manusia-manusia laknat
Tak peduli dengan semuanya
Darah bagaikan air di musim hujan
Merebak bau amis dan busuk bangkai-bangkai yang ditumbuhi ulat
Gelap, mereka melesat
Menghantui satu per satu dari kita
Semua akan terasa ngeri bila mereka di depan mata
Bau amis darah dan taring dengan sisa-sisa daging busuk
Berputar-putar mereka di atas kepala
Dalam suasana yang gelap dan mencekam
0 komentar:
Posting Komentar